Paracetamol adalah
obat yang biasanya digunakan untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang,
mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan
nyeri yang dirasakan selama flu. Paracetamol juga bisa digunakan untuk
meredakan demam.
Interaksi Obat
Jika
dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain, paracetamol bisa menimbulkan
reaksi berupa peningkatan efek samping atau justru mengurangi efektivitas
paracetamol itu sendiri. Untuk menghindarinya, jangan mengonsumsi paracetamol
dengan obat-obatan di bawah ini:
- Warfarin (obat yang
biasanya digunakan untuk mencegah pembekuan darah).
- Carbamazepine (obat
yang biasanya digunakan untuk mengobati epilepsi).
- Phenobarbital,
phenytoin, atau primidone (obat-obatan yang biasanya digunakan untuk
mengontrol kejang).
- Colestyramine (obat
yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa gatal pada gangguan ginjal).
- Metoclopramide (obat
yang biasanya digunakan untuk meredakan rasa mual dan muntah).
- Imatinib atau
busulfan (obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati kanker jenis
tertentu.
- Lixisenatide (obat
yang biasanya digunakan untuk mengatasi diabetes tipe 2).
- Ketoconazole (salah
satu jenis obat antijamur).
Efek Samping Obat
Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter
secepatnya apabila Anda mengalami efek samping paracetamol yang tergolong
serius, seperti: Mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal,
kehilangan nafsu makan, Urin berwarna gelap, feses berwarna pucat, dan Kuning pada kulit dan mata.
Mengonsumsi
Paracetamol Yang Benar
Paracetamol bisa dikonsumsi orang dewasa sebanyak 500 mg tiap empat
hingga enam jam. Sedangkan untuk anak-anak, sesuaikan dosisnya dengan anjuran
dokter. Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan.
Jangan mengonsumsi
paracetamol melebihi dosis yang ditentukan, terlalu banyak mengonsumsi obat ini
bisa merusak organ hati.
Apabila melewatkan waktu
mengonsumsi paracetamol, jangan minum dua dosis sekaligus dengan maksud
menggantikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar